Home » , , , , , , , » Alasan Utama Guru Di Jepang Banyak Di Pecat

Alasan Utama Guru Di Jepang Banyak Di Pecat

Written By Brandon on Tuesday, January 7, 2014 | 11:32 PM


Menjadi seorang Guru merupakan pekerjaan paling mulia, sehingga Guru disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Di Jepang menjadi seorang Guru juga merupakan pekerjaan yang paling mulia , dan seorang guru merupakan prioritas utama. Seperti yang pernah kita dengar, ketika Jepang dilanda peperangan dan banyaknya korban jiwa di Jepang, pemerintah Jepang mengajukan pertanyaan kepada Tim Evakuasi ” Berapa guru yang selamat? ” ini menandakan bahwa Guru di Jepang memiliki prioritas utama.
Namun sayangnya tidak semua Guru di Jepang dapat bersikap baik , Menurut  data statistik publik Jepang  untuk tahun pendidikan 2012, pemecatan Guru untuk pelanggaran seksual (mungkin hanya tuduhan atau dengan bukti) meningkat menjadi 119 guru, bersama dengan 35 suspensi dan 11 guru membayar sesuai sanksi.
Sebanyak 186 Guru terdapat mengakali siswa – siswi nya untuk diajak berhubungan intim , 2 diantara Guru yang tertuduh merupakan seorang Guru Wanita dan sisanya merupakan Laki – laki.
Dikatakan bahwa , Guru yang berusia 60-an tahun lah yang paling banyak melakukan tindakkan asusila ini, namun tidak sedikit banyak yang berusia 20-an.
Di tahun ini , seorang guru 52 tahun yang menjadi Guru sekolah dasar juga berprofesi sebagai model harem virtual, dan pengakuannya pernah membuat 6 murid sekolah dasar ini menciumnya di gym beberapa kali seminggu sebelum akhirnya kasus ini diketahui oleh pihak berwajib.
Di sisi lain seorang Guru 52 tahun , dua kali di ” raba-raba ” oleh salah satu muridnya di mobilnya, dan anak itu kemudian berhubungan seks dengan ibunya.
Satu lagi sebuah kasus yang sangat disayangkan adalah bahwa seorang guru 25 tahun yang mengajar “kuliah pribadi” dari salah satu siswi 17 tahun itu berkembang menjadi hubungan intim, ternyata hal ini mendapat persetujuan kedua dan orang tuanya. Namun teman-teman dari siswi tersebut melaporkan ke pihak kepolisian atas perbuatan gurunya yang “cabul”. Namun Guru ini dapat terlepas dari hukumannya.
Jadi menjadi seorang Guru bukan perkara mudah di Jepang, terkadang seorang guru harus menahan nafsu sex-nya karena melihat penampilan para siswinya yang sexy.

Budayakan memberikan komentar yang positif

0 comments:

Post a Comment